Pin It

Widgets

Balada cinta 3 putri oleh Yasni

on Wednesday, 16 May 2012



Hallo teman-teman cerita cinta semua, hari ini saya ingin mempublikasi tulisan yang sudah dikirim oleh teman kita yang bernama Yasni, sekali lagi saya mohon maaf karena terlambat mempublikasi tulisan ini. Ok, judul cerita kali ini adalah Balada cinta 3 putri. Yuk langsung dibaca...

Balada cinta 3 putri

Kehidupan dalam rumah begitu sempurna dirasakan nya kedua orang tua yang sangat menyayanginya, 2 orang kakak yang begitu perhatian, dia calista . dia di didik penuh cinta dan kasih sayang . disiplin yang di terapkan oleh ibunya buat calista menjadi gadis yang berkarakter dan banyak disayangi oleh orang disekelilingnya, 2 orang sahabatnya dari sejak mereka duduk di bangku SD, bahkan orang tua mereka masing-masing jadi bersahabat seperti anak2 mereka. 

2 sahabat itu, Nandini seorang gadis yang penampilannya sangat sederhana rambut selalu diikat, berkaca mata , tapi kalau soal otak tak perlu diragukan dia selalu dapat juara 2 umum dari seluruh siswa seangkatannya dari sejak dia duduk di bangku SD, dia juga pemecah masalah yang perpect, dan pendengar yang baik bagi teman2nya. Dan satu lagi Rena seorang gadis yang berpenampilan modis,ceria dan tujuannya mencari cinta sejati dalam hidupnya tetapi dia mudah bosan sehingga hubungannya sering kali hanya bertahan 2 bulan lalu putus tapi gak buat rena menyerah gitu aja, bagi rena cinta sejati itu ada kalau kami sebagai sahabatnya juga menyukai laki2 itu makannya apabila salah satu antara calista atau nandini infill dengan orang yg tengah dipacari nya langsung dia putuskan kejam ceh tapi itulah dia yg lebih menyayangi sahabatnya daripada pacarnya karena bagi dia mantan pacar ada tapi mantan sahabat gak ada kan. dan rena percaya banget sama takdir yang tuhan telah tentukan untuk dia makanya walau putus dia hanya menangis sehari aja selesai itu dia da lupa deh apa yang udah terjadi.

Sejak mereka duduk di SD sampai sekarang di SMA mereka selalu bersama bahkan mereka memanggil orang tua mereka dengan panggilan yang sama mama dan papa. calista manggil mama papa rena dan nandini mama papa gitu juga sebaliknya dengan rena dan nandini sehingga meraka gak pernah merasa gak ada mama n papa kalau orang tua mereka pergi keluar kota atau keluar negri dalam jangka waktu lama. Orang tua calista dan nandini yang sering tugas ke luar negri hingga bulan2 an kalau da seperti itu mereka akan tinggal satu rumah . begitu juga orang tua mereka masing-masing gak pernah merasa hanya punya anak satu tapi mereka merasa punya anak 3.
Nandini wijaya sendiri anak tunggal,sedang rena gunawan anak pertama dan dia punya adik bernama rehan gunawan sedang calista anak ke 3, yang pertama namanya nia murnawan yang ke 2 bernama roni murnawan dan ketiga calista murnawan.nama belakang mereka menandakan nama orang tua mereka.

Hari ini sudah memasuki bulan desember 2005 liburan panjang tahun baru hanya tinggal menunggu hari,ujian sudah selesai hanya tinggal menunggu hasil saja. Kebetulan calista rena dan nandini selalu satu kelas mereka asik merancang acara liburan mau kemana sebenarnya sudah ratusan kali mereka bahas tapi sampai menjelang liburan mereka belum menemukan mau liburan kemana .

Willy : Hai…
Mendengar sapaan itu calista rena dan nandini sepertinya mengenali suara itu ya siapa lagi kalau bukan Willy yang sejak smp selalu mengejar ngejar calista bahkan mereka satu sekolah untungnya gak satu kelas.
Rena : Ya…willy kamu buat kami terkejut aja ngapain kamu ke kelas kami??
Willy : Rindu sama kamu calista
Tapi calista hanya membalas ucapan dari willy dengan senyuman. willy bukan laki2 yang jelek willy keturunan campuran indo dengan jerman banyak yang suka dengan willy sejak smp tapi malah dia selalu ngejar2 calista sampai terkadang calista merasa terganggu dan malu karena willy sering buat hal2 berlebihan. itu juga karena willy sgt mencintai calista tapi calista selalu menggap kalau willy tidak serius hanya main2 jadi calista tidak pernah menggap willy itu penting. dia hanya menggap willy teman seperti rena dan nandini.

“gimana kalau liburannya di bali?? “Willy menyerobot memberi saran
“gak ahhh kan liburan yang terakhir kita kesana “ jawab nandini bernada serius
“gimana kalau ke korea?? “ Sambung rena bernada seperti tenggah bercanda
“iihhhh lagi pada serius juga.. becanda aja ceh,!! “nandini sedikit kesal
Tapi malah rena cengegesan gak jelas yg buat calista jadi gemas melihat tingkah sahabatnya itu
“Terus kenapa korea?? “ Tanya willy bernada serius menanggapi pernyataan rena
“ia neh… kan lagi meledak ledak tu demam korea di Indonesia masa kita liat di film aja aku pengen liat tuh rumah2 bekas kerajaan, n aku pengen kita ke pulau jeju” jawabnya rena bernanda manja seperti hendak merayu kedua sahabatnya
“ ok kita bilang mama n papa masing2 tapi gimana caranya ya terlalu jauh ceh.. tapi pasti kalau boleh kita mesti bawak mas roni” jawab calista tidak yakin
Nandini : ya gak apa malah nyaman kan ada yang ngelindungi
Calista : ok entar malam kan kita makan malam bersama kita omongin ke mama n papa ya.
Tapi willy malah senyum senyum sendiri dan nandini curiga langsung menyapa nya dengan suara agak keras itu buat willy lumayan terkejut.
Nandini : hei…!!!! Lagi mikir apa lu?? Jangan coba mikir ngikutin kami seperti waktu kita liburan ke jogja ya awas kalau ia..!!
Willy : kok tAU
Sambil cengesan willy pergi dari kelas dan mulai berfikir gimana merayu ke papa nya biar dia dikasih liburan ke korea, bukan hal susah buat willy Karena willy anak tunggal dari keluarga yang cukup kaya. ayahnya pemilik perusahaan garment terbesar di jerman sedangkan ibunya menjabat sebagai direktur cabang bank BCA di bandung.

Makan malam tiga keluarga besar di rumah calista sering berlangsung seperti malam ini , dan selalu diambil kesempatan itu oleh calista nandini dan rena untuk minta izin liburan mereka. dan gak pernah gagal dan malam ini juga begitu dan orang tua mereka menyetujuinya dengan syarat rehan dan mas ron ikut oooohhhh tidak semua mereka putuskan pergi liburan tapi suami mbak nia mas ridwan gak bisa ikut pergi tapi dia akan menyusul setelah pekerjaannya selesai .
Hari yang di tunggu untuk liburan pun tiba, begitu tiga keluarga hendak masuk ke mobil taxi untuk bandara turun lagi satu orang dari mobil BMW hitam siapa lagi kalau bukan willy. Entah dari mana dia tau kalau rencana liburan ke korea jadi dan tiba2 tepat pada waktunya.
Nandini : sudah bisa ku tebak masuk ge..sambil menghela nafas heran.
Di bandara calista melihat pelukan dan ciuman dari mbak nia untuk suami tercinta mas ridwan terlihat ada genangan air mata dimata mbak nia, calista gak tau apa yang dirasakan sepasang suami istri ini, di ciumnya perut mbak nia yang memang tengah hamil 8 bulan lebih, di lepaskannya kepergian nya mbak nia dengan kata kata “jaga anak kita ya dan hati hati aku segera akan menyusul jika pekerjaan ku selesai. “
“Calista jaga mbak ya dek..!!!”pinta mas ridwan ke calista
“Siap mas!! kami nunggu mas ya disana dan jangan terlalu khawatir kan ada mama aku papa ok!! Kita akan bertemu satu minggu lagi disana.”jawab calista menyakinkan mas ridwan
Dan terbanglah pesawat yang mereka tumpangi, beberapa jam kemudian pesawat telah mendarat di bandara seuol korea. Dan di bandara sudah ada yang menatikan kedatangan mereka di pintu keluar ya itu dari pihak hotel yang dipesan pak murnawan papa calista.
Nandini,rena dan calista sudah memiliki jadwal dan lokasi mana yang pengen mereka kunjungi orang tua mereka juga sudah menyetujuinya dan hanya tinggal ikut saja sesuai keinginan putri mereka. Untuk pertama mereka istrahat di hotel di seoul, hotel berbintang ini yang di pesan papa murnawan menakjubkan . sementara karena willy datang belakangan dan tanpa konfirmasi jadi willy tidur bareng ma rehan.
kasih sayang yang di berikan oleh calista,rena,dan nandini kepada adik atau kakak mereka tidak bisa di ragukan lagi mereka ber tiga seperti saudara kandung sendiri begitu pula dengan perlakuan mas, mbak dan adek dari mereka untuk mereka bertiga.

Esok harinya setelah istrahat seharian di hotel, 3 keluarga itu memutuskan untuk mengikuti acara dari ke tiga putri mereka, yaitu keliling seuol dengan mengendarai mobil travel yang disediakan oleh pihak hotel sesuai yang di pesan papa murnawan, mereka keliling kota seoul di dalam bus tour gaet yang membawa mereka menjelaskan dengan bahasa inggris beberapa kali mereka turun di satu lokasi lalu ber-foto foto dan terakhir untuk makan siang, mereka berhenti di suatu restoran keluarga yang di bilang tour gaet bahwa tempat itu sangat terkenal enak. emang ia walau ketiga keluarga belum pernah makan makanan yang mereka pesan tapi makanan itu memang mantap…!!! Papa wijaya papa nya nandini, yang memiliki restoran terkenal di Jakarta sampai berpikir untuk menghadirkan menu2 yang mereka makan di restorannya sayang nya gagal minta resep hehehe…
Setelah acara makan selesai mereka melanjutkan perjalanan. sekarang tempat yang di tuju pusat perbelanjaan di seoul , mereka keliling tak segan2 mereka membeli barang2 yang mereka mau sampai tak sadar sudah begitu banyak barang dan siapa lagi yang terbanyak kalau tidak ke tiga putri mereka. calista nandini dan rena memburu baju setelan bersama, switer ala korea terbaru kebanyakan ceh yang mereka beli hampir sama dengan yang mereka liat di film2 drama korea ahhh.. mereka juga membeli masing-masing sepasang baju khas korea hehehehe
Setelah puas dengan shooping mereka semua pulang ko hotel untuk istrahat karena besok mereka memutuskan untuk ke pulau jeju.
Begitu sampai di hotel semua pada menuju kamar nya masing-masing yang memang semua terlihat lelah terutama mbak nia yang memang tengah hamil tua terlihat sangat lelah selama perjalanan tadi tangannya tidak terlepas dari mama dan mas roni sambil megang pinggang nya. Calista merasa bersalah begitu semua masuk kekamar masing masing calista keluar dari kamarnya masuk ke kamar mbak nia membawa lab dan air hangat.
“Mbak maafin calista ya da gak jaga mbak tadi .”seru calista dengan lembut
“Ngak apa apa dek, mbak seneng banget kok hanya sedikit lelah “balas mbak nia
“Aku lap ya mbak kakinya sekalian rendam pake air hangat” pinta calista
Mbak nia hanya mengangukan kepala menaandakan dia setuju dengan yang di usulkan adeknya. Beberapa menit kemudian masuk nandini yang juga membawa hal yang sama seperti calista, nandini belum mengucapkan apa rena juga datang membawa hal yang sama, apa yang di lakukan adik2 nya itu membuat mata mbak nia mendung karena terharu ternyata perhatian dan kasih sayang adik2 nya sungguh besar dan tidak dapat di ragukan lagi dan tanpa aba-aba air mata mbak nia mulai menetes melihat mbak nia nangis rena panic langsung menghampiri mbak nia dan menanyakan “mana yang sakit mbak?? Mbak kenapa??”
“Ngak. mbak hanya terharu melihat kalian tanpa kompakan kalian datang membawa hal yang sama untuk mbak.”
“Mbak itu namanya kami sayang mbak sungguh – sungguh” ucap nandini duduk mendekati mbak nia .
Dan mereka bertiga mengurus mbak nia sampai mereka ber 4 tertidur .
Sudah jam 8 malam mama murnawan mengecek putri mereka ke kamar masing-masing, dilihat nya kekamar calista tidak ada, kekamar rena, rena juga tidak ada, kekamar nandini, juga tidak ada. Mama panic, mama ke restoran dimana seluruh keluarga sedang menikmati hidangan makan malam.secara sepontan seluruh keluarga mencari di sekeliling kamar dan hotel lalu tanpa sengaja rehan memasuki kamar mbak nia yang di ikuti willy dan menemui apa yang mereka cari tengah tertidur lelap, dengan sisa ke panic kan meskipun sudah legah ketiga ibu ibu itu langsung memeluk ke 4 anak mereka dan karena terkejut ke 4 anak itu bangun dan merasa heran apa yang dilakukan orang tua mereka sampai seluruhnya ngumpul.
“Ternyata kalian disini” kata ibu murnawan sambil terisak tangisnya dan memeluk putri mereka.
“Ada apa ini ma?? “Tanya calista masih merasa heran kenapa dengan mamanya yang tiba2 langsung memeluk sambil menangis.
“Ya itu di kira mama kalian ilang sampai semua tempat uda di cari ternyata disini” jawab pak wijaya bernada serius dengan nafas ter-engah engah mungkin karena lari-lari kesana sini.
“Mama kami disini dari pulang tadi abis merendam kaki mbak nia ehh kami semua ketiduran disini” Jawab calista mencoba menjelaskan.
Ibu gunawan menimpali “gimana mama gak takut tahun kemaren kan kalian ber3 juga tiba-tiba hilang gitu aja waktu kita di bali gak taunya kalian main kepantai malam2 dan waktu itu calista hampir tenggelamkan ibu gunawan menerawang pada ingatan nya setahun lalu.”
“Oughhhhhh ma maaf ya kami da buat khawatir mama dan semuannya” jawab mbak nia dengan nada menyesal
Ketiga putri itu minta maaf sama seluruh keluarga da buat khawatir dan mereka melanjutkan acara makan malam. calista memutuskan untuk gati baju dulu ke kamar begitu dia hendak ke restoran di pintu lift berdua dengan seorang laki-laki yang keren abis tapi calista seperti mengenal tapi binggung di mana mencoba coba menggingat.
“ahhh.. kamu yoon zhi hoo kan??” kata calista Dengan memakai bahasa korea begitu dia ingat
“Ia “ jawab lelaki disamping nya dengan senyum
“Ahhh…boleh minta tanda tangan nya??” calista memberanikan diri menawarkan itu ke zhi hoo
Tapi binggung karena mereka berdua tidak ada yang membawa kertas ataupun pulpen
Tiba2 zhi hoo menggambil hp dari genggaman calista dan…
“Sini kita foto aja” kata zhi hoo terlihat ramah
“Emmm…”
Dan mereka berfoto berdua 2 kali clik
Begitu sampai di lantai 2 calista terpaksa keluar lift karena restoran ada di lantai 2 yang di pesan papa padahal dia masih ingin berlama lama dengan idola nya, tapi tak ada yang disesali karena selain foto yang dia dapatkan calista juga dapat nomor telp dari zhi hoo.
Dengan langkah penuh kecerian calista menebar senyuman sampai di meja makan dimana keluarga sedang makan bersama.
“Calista kamu kenapa ceh??? Senyum melulu” Tanya nandini
Tapi calista belum membuka pembicaraan tentang apa yang dia alami ketika di dalam lift. dia masih menerawang pada ingatan beberapa menit yang lalu dan menikmatinnya sendiri.
Selesai makan mereka kekamar masing masing sementara nandini dan rena yang penasaran dengan keaadaan calista masuk ke kamar calista.
“Ta.. hayooo cerita kamu kenapa??” Desak rena yang masih heran dengan sikap calista
“Tadi…. “ Pembicaraan itu terputus dan calista cenggesan buat nandini dan rena semakin penasaran.
Tanpa bicara apapun calista memberikan hp nya ke rena .
“Ahhhhhhhhhhhhhhhhh kapan neh kamu foto?? Pasti editan kamu kan??” Karena penasaran nandini menarik hp yg di tangan rena.
“Ahhhhhhhh gak ini bukan editan kamu kapan fotonya?? Kapan ketemu nya??” Tanya nandini serius
“ Tadi di dalam lift waktu mau kerestoran aku juga di kasih nomor hp nya kok .”jawab calista menjelaskan
“Wahhhhhhhhhhhh………” rena dan nandini serempak, nandini dan rena merasa iri dengan pengalaman calista .
“Ahhhhhhhhhhh pengen…..” rena merengeng manja
“Ahhh .. apa dia nginap di hotel ini??” Tanya rena tak sabar menunngu jawaban calista
“Mungkin .. “jawab calista polos
“Telp ta..!! “ pinta nandini
“Gak ahh…” jawab calista bergurau dia ingin membuat temennya irih padanya
“Ayoo donk demi kami… please!!” renggekan rena. buat calista akhirnya memutuskan untuk menelphone zhi hoo dan menjelaskan apa yang diinginkan ke dua sahabatanya untungnya zhi hoo dengan senang hati menyetujuinya dan menunggu di halaman belakang hotel. mereka bertiga langsung ke halaman belakang membawa kamera digital.
Begitu bertemu ada debar –debar tidak seperti biasanya di jantung rena.
Nandini dan calista masih terpukau dengan ke tampanan zhi hoo sampai tak mengucapkan apa selain kata apa kabar?? Dalam bahasa korea, kata-kata serta mimic wajah kedua gadis ini yag polos membuat zhi hoo tersenyum.
Rena terlihat agresif meminta nandini untuk mengambil foto beberapa gaya di foto rena merasa puas meminta nandini gantian di foto dengan zhi hoo 3 klick nandini menarik tangan calista untuk berfoto bersama calista pun menuruti.
2 foto bersama nandini udahan dan calista melangkah ingin bersama rena tapi tangannya di tarik zhi hoo.
Sini kita foto lagi yang tadi di lift kurang bagus.dlm bahasa inggris
Tanpa berkata apapun calista berdiri disamping zhi hoo dan rena memfoto mereka. Ada bebepa obrolan lalu zhi hoo berlalu karena di panggil managernya tapi dia berjanji esok akan ikut ke pulau jeju untuk nunjukin pulau jeju. Janji itu membuat 3 gadis itu merasa sangat beruntung karena mereka bisa jalan2 dengan idola yang selama ini hanya bias mereka liat di tv atau dvd korea.
Dengan masih tidak percaya 3 gadis itu dikamar masing masing masih menerawang pada ingatan mereka tentang apa yang beberapa jam lalu di lewati meski jam sudah menunjuk tengah malam tapi mata ketiga gadis itu belum jg merasa lelah dan kantuk. Sampai pukul 2 malam baru mereka tertidur lelap bersama dengan mimpi2 indah…

Pagi- pagi sekali ke tiga keluarga sudah berada di lobi hotel menunggu mobil tuor yg akan membawa mereka ke bandara menuju pulau jeju . Dari seoul ke jeju mereka menggunakan pesawat. Lagi asik berfoto2 calista,rena, nandini dan rehan datang seseorang yg berpenampilan keren menyapa siapa lagi kalau buka zhi hoo
Willy sendiri ngefens banget ma zhi hoo jadi dia tidak heboh calista ngobrol dengan zhi hoo padahal biasanya kalau liat calista ngobrol dengan laki2 lain waahh willy langsung heboh setengah mati. Ini willy kalem mungkin dia terperanggah melihat idolanya ada di depannya dan akan ke pulau jeju bersama.
“Hei.. denger gak sech da orang manggil aku??” Ucap calista pada semua sambil celingukan sana sini dan yang lainnya juga ikut2an celinggukan mencari cari , Seorang laki laki lari kearah mereka dan menyapa ternyata mas ridwan.
“Waaaaaaaaaaahhhhhhhhh mas kapan sampe nya??” Tanya nandini yg terlihat terkejut
“Baru kok. Mbak nia mana??”Tanya mas ridwan
“Tuchhhhh….” rena menjawab sambil menunjuk ke arah mbak nia
Calista terharu melihat pertemuan kakak dan abang iparnya yg bertemu langsung berpelukan, seperti yg tidak bertemu 1 tahun padahal masih 3 hari mereka tidak bertemu, diam2 calista menggagumi mas ridwan abang iparnya yg rela menyelesaikan pekerjaannya mati matian hanya demi cepat2 nyusul mbak nia ke korea. Pikiran calista menerawang lagi ke masalalu tentang kisah cinta mbak nia dan mas ridwan padahal mereka hasil dari perjodohan orang tua mereka karena orang tua mas ridwan tidak lain adalah sahabat karib papa.dan mereka belum pernah bertemu sebelumnya karena mas ridwan memang kuliah di amerika. bahkan pertemuan pertama mereka, waktu di hari tunangan. Dan setelah 2 tahun baru mbak nia hamil, sering kali mbak nia menumpahkan isi hatinya sama calista tentang apapun itu, dari cerita mbak nia, waktu mereka menikah memang disitulah mereka belajar untuk mencintai satu sama lain gak sedikit perkelahiaan kecil yg mereka hadapi. sampai suatu saat ada seorang teman mas ridwan datang dan tanpa sengaja mbak nia mendengar cerita antara mas ridwan dan temannya itu, kalau sebenarnya mas ridwan mulai mencintai mbak nia. Padahal sejak pernikahan mbak nia gak mau disentuh. Dan mas ridwan memang menyetujui apa yg diputuskan mbak nia karena memang sebelum menikah sebenarnya mbak nia sudah ada pilihan tapi papa dan mama sudah terlanjur mengikat janji dengan sahabatnya sejak mbak nia kecil.dan mau gak mau mbak nia harus menerima kepahitan itu demi nama baik keluarga.dan dari sejak mendengar itu, mbak nia belajar untuk mencintai dan mengenal mas ridwan perlahan dan semua tidak sia- sia semakin hari mbak nia mengenal mas ridwan semakin besar pula rasa cinta yang tumbuh. Sekarang calista menyaksikan keaadaan tadi memang tidak dapat diragukan lagi kalau mas ridwan memang sangat mencintai mbak nia.begitu juga sebaliknya.
“Hai ayukkk……… “ suara willy menyadarkan calista dari terawangannya. Dan tersenyum sendiri melihat keaadaan sekitar nya ternyata sudah berada dalam mobil semua orang2 yg sebelumnya menunggu mobil tour. Calista merasa kikuk..
Dan begitu sampai dibandara mereka teruskan dengan menggunakan pesawat dan weuuuuuuuusssssssssssss pesawat pun dengan singkat sudah berada diatas awan, dan tak lama sudah berada di bandara jeju,
Begitu didalam ruang tunggu dan keluar dari ruang tunggu langsung ke halaman parkiran dimana mobil tour yg di pesan oleh tour gate dari hotel di seoul, tapi tiba tiba rena, nandini dan calista menjerit ke girangan.
“Ahhhhhhhhhh ….” Mereka bertiga serempak
Melihat tingkah ke 3 putri mereka, orang tua mereka tersenyum .
“Akhirnya kita ke pulau ini, rena cubit aku apa ini mimpi?? “Ucap nandini ceria
“Beneran neh..? sakit loh cubitan aku” kata nandini
Tapi belum sempat rena mencubit dan belum sempat nandini menjawab, calista mencubit pipi nandini yg buat nandini teriak.
“Ahhh sakit…”keluh nandini
“Tuh berarti kamu gak mimpi.”kata calista
“Huuhuhu….”balas nandini yg masih menggusap usap tangannya
Lalu mereka bertiga berpelukan lagi tanpa sadar mereka di perhatikan oleh 2 orang laki2 willy dan zhi hoo dan yg dilakukan zhi hoo dan willy hanya senyum.
Dengan cepat mobil meninggalkan parkiran bandara dan menuju hotel dimana yg direkomendasikan tour gate dari hotel yg di seoul sepanjang perjalanan mereka terpukau dengan pemandangan yg dihidangkan pulau jeju terlebih lagi hotel yg mereka inap itu dekat dengan pantai.
Begitu meletakan tas bawaan rena,mas roni,dek rehan,willy,nandini,calista dan zhi hoo langsung menuju pantai, bermain air dipinggiran laut, bercanda..dan gak lupa berfoto ria. Semua yg ada hanya da keceriaan… zhi hoo yg seorang artis pun terbawa kegembiraan.
@!!...
Esok nya mereka sekelurga jalan2 ketempat rekreasi yg lain.
3 hari di pulau jeju mereka memutuskan untuk kembali ke seoul, sementara zhi hoo sudah pulang sehari sebelumnya karena ada syuting yg harus dia kerjakan.
Sehari berada di seoul setelah dari pulau jeju mereka putuskan untuk pulang ke Indonesia karena menginggat kehamilan mbak nia sudah memasuki bulan ke 9, tahun baru hanya tinggal beberapa hari lagi, dan terlebih lagi calista,rena,dan nandini akan mulai masuk sekolah.
Pengalaman yg mereka dapatkan sungguh tidak terduga mulai bertemu dengan artis idola dan bahkan jalan2 bersama mereka ke pulau jeju, melihat bangunan bekas kerajaan dan banyak lagi itu gak akan terlupakan.



Mbak nia melahirkan

3 hari dari kepulangan mereka semua,keluarga melakuakn aktifitas seperti biasa kecuali rena, nandini, dan calista yng memang masih libur sekolah kalau mereka bertemu tidak lain lagi lagi membahas liburan beberapa hari yg lalu di korea.
Hari ini tepat tgl 1 january 2006 setelah tadi malam melihat kembang api yg bertebar di kota bandung esoknya mereka janji akan memasukan foto2 liburan mereka di facebook mereka masing2. Dan mereka kumpul dirumah calista. Mereka mulai memasukan foto2 di fb dan sambil mengenang nya kembali.
Aaghhhhhh…… calista!!! Suara jeritan mbak nia mengagetkan mereka bertiga, sepontan mereka keluar kamar dan mendapati mbak nia dikamarnya tenggah kesakitan mungkin mau melahirkan, dan memang da bulannya.
Dengan sergap nandini menelphone mama calista yang memang berprofesi sebagai bidan dirumah sakit hasan sadikin mama memberi petunjuk apa yg harus dilakukan sebelum mama sampai rumah, karena mbak nia ingin melahirkan secara normal dirumah. Dan rena menelphone mas ridwan yg lagi berada dikantor.
Apa yg dikatakan mama dilakukan oleh mereka bertiga.
“Hayu… mbak yg kuat!!” mereka memberi semangat
Sementara mbak nia tengah berusaha dengan kesakitan yg luar biasa dirasakan nya
“Ahh….ahhhh..ahhhh”
“Hayu mbak yg kuat 1 2 3 !!!”
“Ahhhhhhhhhaaaaaaaaaaaaaaaaaa……………………”
Melihat mbak nia kesakitan seperti itu rena panic dan pingsan
Nandini dan calista menggurus rena mencoba menyadarkan nya sementara mbak nia di cuekkin gitu aja mereka lupa kalau mbak nia masih berusaha .
Nandini dan calista membopong rena ke kamar calista dan mbak nia di tiggalkan gitu aja dengan usaha nya
Begitu di kamar calista menjeriit “ahhhhhhhh… mbak nia lupa” dengan berlari keluar ke kamar mbak nia. Sementara mbak nia masih lagi berusaha.
“Terus mbak…”seru calista begitu berada di kamar mbak nia lagi
“Ahhhhhhahhhhh Terus.. terus kenapa mbak kalian tinggalin??”seru mbak nia .
“Hehehe.. lupa mbak abis panic”nandini mencoba ngeles dengan polosnya.
“Ahhhhhhhhh ahhhhhhhh ahhhhhhha hhhha” tangan mbak nia meraih tangan nandini dan di genggamnya kuat kuat sambil uat beberapa kali sampai posisi mbak nia mau duduk sangking semangatnya demi buah hati yg diidam idamkan nya yg dia kandung selama 9 bulan. melihat itu calista tanpa sadar meneteskan air mata kini dia menyaksikan pertaruhan nyawa seorang ibu demi seorang anak, kini dia menyadari alangkah besar pengorbanan ibunya demi dia selama ini.
Mbak nia yg juga seorang bidan tau bagaimana caranya untuk melakukan sebisanya. Selama setengah jam mbak nia berusaha, mama calista datang dengan seorang bidan untuk menangani mbak nia.
Begitu mama masuk kamar mas ridwan papa , mas roni juga sudah berada di depan kamar. mas ridwan masuk menemani mbak nia
“Ahhhhhhhhhhhhhhh……………….”
“Ayo sayang you can do it.” Mas ridwan member semangat
“Ahhhhhhhhhh……………”
3 jam setelah mati matian berusaha akhirnya lahirlah si buah hati yang mungil putih dengan suara teriakan tangisnya seorang bayi laki laki. Terlihat mbak nia menitiskan air mata haru.
Dan semua yang berada diruangan itu merasa terharu dan bahagia .
Begitu selesai di bersihkan mas ridwan yg masih terisak dalam tangis harunya , azan untuk sibuah hati.
Lengkap sudah isi kebahagian rumah tangga mbak nia dengan kehadiran si kecil.
“Ahhh apa yg terjadi?” Tanya rena binggung karena seluruh keluarga ada di dalam kamar mbak nia
“Wahhhh ni dia pake Tanya lagi lu tadi pingsan waktu nolongin mbak nia” jawab nandini ketus
“Ahhh pantas aja kepala ku pusing” seru rena dengan polos sambil mencari tempat duduk .
“Mbak kita punya adek lagi cowok lagi mbak hore aku punya temen main baru” pamer rehan dengan ceria.
“Ahhh ya mana?? “ Rena baru ingat dan mulai sadar dengan situasi.
rena melihat si kecil di samping mbak nia, di pandang nya dengan senyum dan tanpa sadar air matanya menetes .
“hai.. selamat datang di bumi sayang…”
di ciumnya pipi lembut si kecil dengan lembut.
Kemudian di datanginya nandini dan calista
“Ahhhhhhhh … kita punya adik lagi”seru rena sambil dipeluknya nandini dan calista dan mereka menagis karena senang .
“Ok.. ok berhenti nangisnya mulai sekarang kalian juga harus ikut andil jaga adik baru kalian dengan kasih sayang ya!!” seru pak gunawan .
“Ok siap pa!!” mereka bertiga serempak.
Sisa liburan yg Cuma tinggal 4 hari lagi mereka habiskan dengan ikut mengurus si kecil yang di beri nama bintang andrean kurniawan , kurniawan diabil sesuai nama belakang dari mas ridwan dan andrean nama yg dicari kan papa.sedangkan bintang dari permitaan calista,nandini dan rena.
#**#@.....

First love nandini

hari pertama masuk sekolah setelah liburan panjang. Belum aktif belajar katanya ceh karena suasana liburan hahaha
calista , rena dan nandini lagi asik dengan obrolan mereka di sudut ruangan kelas.masuk seorang guru yg gak lain adalah wali kelas mereka( ibu dewi) yg selalu ceria dan dandanan nya selalu kelihatan seperti anak ABG yg centil.tapi hari ini dia masuk kekelas tidak sendiri melainkan membawa anak laki-laki yang tidak pernah kami liat sebelumnya.
‘’Selamat pagi semua…’’
‘’Pagi bu…’’
‘’Kenalin dia pindahan dari medan orang tuanya dipindah tugaskan ke bandung. ‘’
Dengan segera laki-laki yg disamping guru itu memperkenalkan dirinya
‘’Hai.. nama ku dhonie nasution ,aku pindahan dari sma negeri 1 medan ‘’
Laki laki yg bernama dhonie memperkenalkan dirinya dengan rama terlihat senyum nya yg bisa buat cewek kelepek kelepek.
Calista memperhatikan nandini yg duduknya berada tepat dibangku disebelah kanannya.
‘’Hei..ren liat tuh nandini’’ calista menyenggol tangan rena yg sibuk menulis sesuatu di buku.rena duduk bersama dengan calista sementara rena duduk dengan aini yg saat itu aini tidak hadir.
Rena merobek kertas kecil lalu melemparkannya kea rah nandini, nandini yg terkejut Cuma bisa senyum senyum malu.
‘’Nah dhonie kamu duduk disebelah nandini tuh”..tutur buk dewi memberi arahan .
“Jangan donk buk !!”protes dina yg bangku sebelahnya kosong.
“Gak dhonie kamu duduk disitu biar nanti aini yang duduk dengan dina. Dan kamu nandini ibu minta tolong ya nanti ajak dhonie keliling sekolah dan bantu dia kalau dia menggalami kesulitan.” balas buk dewi menanggapi penolakan dari dina.
“Ia buk..” jawab nandini sedikit gugup menanggapi pernyataan buk dewi .
“Terimakasih buk…” balas dhonie sambil melangkah ke tempat duduknya.
“Hai..” sapa dhonie ke nandini yg menjadi teman sebangkunya.
Nandini hanya membalasnya dengan senyuman dia berusaha menutupi ke gugupannya.
Bel l istsrahat sudah terdengar menandakan waktuya istrahat.nandini menghampiri calista mengajak untuk kekantin.
“hei..mau kekantin?? Tanya dhonie
“ia “ jawab rena
“aku ikut boleh?? Tanya dhonie
“boleh kok “ balas calista yg mengerti sesuatu kalau nandini ada something yg gak biasanya.
Mereka berempat kekantin sepanjang jalan gak sedikit siswi yg memperhatikan mereka mungkin iri karena rena,nandini dan calista berjalan dengan seorang laki2 ganteng atau hanya mengagumi ke gantengan laki laki itu entahlah apa yang ada dalam pikiran mereka yg lagi memperhatikan sementara mereka calista dan 3 orang yg bersamanya tak ambil pusing dan cuek aja melenggangkan kaki menuju kantin .
Sambil berjalan nandini menjelaskan dimana perpustakan,laboratorium,lapangan basket dan lainnya.
Dengan segera mereka menduduki tempat yg kosong dan memesan makanan yg mereka suka.
“Hey..” sapa willy
“hei willy “balas rena
“siapa ini??” Tanya willy sambil mengarahkan pandangan ke dhonie
“saya dhonie.” Dhonie memperkenalkan dirinya
“ohh.. anak baru yg dari medan itu ya??” balas willy
Tanpa sempat dijawab dhonie willy sudah berada di depan calista memberi bungkusan yg dia bawak ke calista
“apa ini?” Tanya calista dengan polos
“oleh oleh makanan dari jogja yg dititipin mama buat mama kamu” balas willy
“loh kok repot2 ceh?? “Calista heran dengan yg dilakukan willy dan mulai bertanya Tanya apa mama nya wily tau kalau willy suka sama aku,dalam benaknya.
“Sampaikan ucapan terimakasih ya ma mama kamu willy!!” seru calista.
“ok!!”jawab willy sambil pergi dari kantin
“pacar kamu ya calista??”Tanya dhonie penasaran.
“bukan !! dia itu suka calista ya macem calista ini bintangnya gitu”jawab rena menjelaskan.
@#$

Dikamar calista 3 gadis ini tengah bergurau satu sama lain membuat senyuman untuk yg lainnya.
“hei…ren sepertinya ada yg lagi kebogohan tuh” calista bergurau.buat nandini malu malu kucing.
“ia kenapa dengan aku ya?? Aku merasa ada perasaan yg lain seperti biasanya gimana donk ?? katanya
“ya gak gimana gimana berusaha aja buat dapatin dia.”jawab rena serius
“kalau ternyata dia gak suka aku pada akhirnya gimana??” Tanya nandini bernada khawatir
“ ya belum di coba da bilang gitu!!” jawab rena
Cerita mereka pun terus berlanjut sampai tertidur dengan pakaian sekolah . mas roni yg melihat mereka tersenyum lalu menutup pintu kamar.

@###

Semakin hari nandini semakin ceria dari biasanya,dari mulai mau untuk mempercantik diri sampai ke hal belajar pake sepatu cewek. Dan semua itu sejak kehadiran dhonie. Kehidupan disekolah bagi nandini jadi tidak membosankan. Nandini selalu ingin cepat-cepat sekolah bila waktu libur hanya supaya ketemu lagi dengan dhonie.meskipun begitu ada rasa yg membuncah dihati nandini , dia gak pernah yg menunjukan tanda2 dia menyukai dhonie di depan dhonie dan anak2 yg lain yg mengerti apa yg dirasaain nandini hanya rena dan calista.sering kali kalau berada dikantin berempat calista dan rena membuat alasan supaya bisa meninggalkan nandini dengan dhonie. tapi gak ada yg tau bagaimana perasaan dhonie sebenarnya, dia suka nandini atau tidak. tidak ada yg tau !!!
6 bulan kemudian…
Waktu berjalan begitu aja..sampai ketika seminggu sebelum ujian naik kelas
“Rena…rena…!!”panggil dhonie dari lapangan basket sementara rena tengah berada dikantin dengan willy
“apa??” jawab rena sambil jalan menemui dhonie
“nandini mana dia gak masuk hari ini ?“ Tanya dhonie
“nandini sakit “ balas rena
“sakit apa? Terus giaman keaadaannya??” Tanya dhonie serius dengan wajah yg terlihat khawatir
“ hayo… kamu ada apa ma nandini?” balas rena memancing pembicaraan
Apa yg dikatakan rena buat dhonie salah tingkah terlihat wajah nya sedikit berubah tapi dia berhasil mengendalikannya hingga rena tidak menyadarinya.
“ah.. gak Cuma heran aja orang yg paling rajin ke sekolah itukan dia tapi gak datang padahalkan bentar lagi ujian” balas dhonie mencoba menutupi apa yg sebenarnya dia rasakan.
Sebenarnya dhonie selama ini juga merasakan hal yg sama ke nandini tapi selalu dan selalu dhonie menyimpannya rapat2. Dhonie seringkali diam2 memperhatikan nandini tanpa nandini tau. Dhonie juga sebenarnya sering banget perhatian ke nandini tapi nandini gak menyadarinya. Dari mulai dhonie yg sering nganterin pulang, ke toko buku sama, atau hanya sekedar membelikan minuman di kantin.

Hari ini tidur dhonie terusik dengan yg dikatakan rena kalau nandini sakit. Dhonie berusaha untuk menutup matanya tapi pikirannya melayang layang nandini lagi apa, da minum obat belum ? pertanyaan demi pertanyaan muncul dan buat ke khatiran dhonie semakin tinggi. Diraihnya hp dimeja belajar,diketik sms
Malam nandini da tidur? Lagi apa?
Da minum obat belum?
Tapi dia ragu untuk mengirimnya puluhan kali di letak kan hp nya diambil lagi , tapi akhirnya dia dengan pertimbangan mengirimkan sms itu

Sementara nandini yg lagi duduk di depan computer,tengah ngeliat facebook dhonie senyum2 sendiri. Ada suara getar hp, diraih nya hp nya yg tergeletak di tempat tidur,dibuka sms yg dari dhonie. Begitu nandini membaca sms yg dikirim dhonie,nandini langsung kegirangan di tempat tidur loncat sana sini.
Di balasnya sms dhonie
Malam juga, makasih ya dhonie da ingatin aku buat minum obat aku hamper aja lupa minum. Aku lagi main fb neh. Send to dhonie………..
Kamu bisa keluar gak sebentar ketaman yg deket rumah kamu yg kita ber4 pernah main kesitu send to nandini
Ada apa dhonie mau ketemu disana?? Emang penting ya? Send to dhonie
Ia penting banget ya selagi aku berani untuk bilang lebih baik sekarang ketemu disana ya 30 menit lagi send to nandini
Ya sudah kita ketemu disana 30 menit lagi send to dhonie
Dibenak nandini mulai muncul pertanyaan mau ngaomongin apa ya dhonie?? Jangan jangan… asumsi demi asumsi muncul di kepala nandini dan dijawabnya sendiri .dengan memakai baju terusan kuning nandini pergi ketaman dimana mereka janjian.
Nandini duduk ditempat duduk yg dulu mereka pernah kesitu dilihatnya jam dia sudah menunggu 15 menit dari waktu yg dijanjikan dhonie da telat 15 menit.
Karena merasa dingin nandini ingin pulang dan berfikiran mungkin dhonie ngerjain aku. Tapi ketika baru satu langkah kaki melangkah sosok yg di tunggu da di hadapan.dengan bunga ditangannya.
Suasana tiba2 untuk sesaat jadi hening gak da yg bersuara.
Terdengar detak jantung dua orang yg saling beraduh..perasaan nandini tak bisa lagi disebunyikan detak jantung nya berdebar semakin keras,nandini seperti berada diruang angkasa sedang melayang layag dengan pelanet2 disana.
“Nandini sebenarnya selama ini aku suka sama kamu, aku selalu ingin terus berada disekolah supaya bisa ketemu kamu lg,duduk satu bangku lagi,ngerjain soal sama kamu. Aku selalu rindu sama kamu.. aku nan aku bukan laki2 yg pantas buat kamu tapi aku juga gak buruk kok buat kamu. Aku janji gak akan ngecewain kamu!! Km mau gak jadi pacar aku bagian dari hari hari ku??” kata dhonie serius
“Sebenarnya aku da lama menunggu apa yg mau km katakana hari ini. Aku juga ngerasaain hal yg sama kok ke kamu” balas nandini
Tanpa intruksi dhonie lansung memeluk nandini karena terlalu senang.
Di berikannya bunga yg dibawak.. di gandengnya tangan nandini saat mengantarkan nandini pulang kerumah.
Jam sudah menunjukan pukul 3 pagi tapi mata kedua insane yg tengah kasmaran dan tidak mempercayai apa yg mereka lewati masih terbuka lebar,tersenyum senyum mengingat kejadian beberapa jam yg lalu. Ada kelegahan di hati, akhirnya apa yg mereka rahasiakan selama ini sudah terungkap dengan jelas dan kedepannya mereka berdua bukan lagi sendiri,tetapi berada dalam ikatan janji yg mereka buat sendiri dalam diri mereka masing masing.hasil akhirnya indah atau tidak semua tergantung bagaimana mereka memberikan supplement dalam janji hubungan itu sendiri.

Pagi yg cerah seakan ikut merasakan kegembiraan yg dirasakan nandini dan dhonie.
Tin.tin……. suara kelekson motor dari dhonie,nandini keluar dengan menyuguhkan senyum manisnya dan wesssssss……… mereka pun berangkat ke sekolah
Sejak dari parkir dhonie tidak segan2 mengandeng tangan nandini, mereka jadi bahan perhatian anak2 sekolah. Tapi dhonie dan nandini tidak menggubris apa yg tengah diributkan,diomongkan mereka yg melihat, seperti dunia milik berdua salah satu siswa menyeletuk dalam hati nandini bener tuh!!
Dhonie yg dikenal dengan sikapnya yg cool dan banyak di kagumi banyak siswa lain tidak merasa risih atau malu.malah dia merasa bangga bisa jadi pacar nandini yg pintar dan disukai banyak orang..begitu juga dengan nandini dia gak merasa risih atau malu karena yg digandengnya menjadi pacar seorang yg didiincar banyak cewek,pintar dan capten basket disekolah.
Mereka berdua dengan bergandengan tangan melenggang masuk ke kelas. Calista dan rena dibuat terkejut dengan penampakan pagi itu.
Dengan langkah santai rena memberi selamat pada sahabatnya itu dipeluknya dengan haru. Lalu bergantian dia member selamat ke dhonie dengan salaman. Apa yg dilakukan rena juga dilakukan calista dan menyusul temen2 satu kelas memberi selamat secara bergantian.
Nandini dan dhonie semakin semangat dalam ujian mereka membuat pertandingan untuk menaikan nilai. Dan siapa yang kalah akan jadi babu selama liburan sekolah.
Itu jadi motivasi nandini dan dhonie,itulah cinta yg tumbuh antara nandini dan dhonie cinta yg membuat semua yg terasa gersang jadi subur,cinta yg buat semua jadi lebih baik,cinta yg dibuat sebagai acuan untuk nilai,cinta yg hadir karena kejujuran. Cinta yang penuh motivasi untuk satu sama lain.

@@@

Kepergian willy

1 tahun kemudian………..
Waktu berjalan begitu cepat satu tahun berlalu , kecerian yg dilewati bersama tak membuat mereka merasa kesepian atau bosan,meskipun sudah sibuk dengan les disekolah,nandini dan dhonie bisa mengendalikan hari yg lewat bagi mereka kapan belajar ,kapan waktu bersama., itu juga karena sifat dhonie yg dewasa sehingga gak pernah ada kegaduhan atau yg menentang ke inginan nandini yg cenderung manja.
“Calista …!!” panggil seorang cewek di depan kelas
“ia “ jawab calista
“kamu tau dimana willy?” Tanya cewek itu bernada serius
“kamu siapa ya?” balas calista
“aku nurul temen sekelas willy” jawab nurul sambil menggulurkan tangannya
“ emang kenapa?? Apa dia gak masuk?? Sudah 1 minggu ini aku gak ketemu dia” seru calista
“ada apa ta..??” Tanya rena yg sudah berada disamping calista
“ini nanya willy” jawab calista sambil mengarahkan matanaya ke nurul
“oh..ia aku lupa kasi tau kamu ta.., willy da gak datang kesekolah satu minggu dan gak ada yg tau dia kemana” seru rena
“ya uda entar pulang sekolah kita kerumah nya aja gimana?” Tanya calista
“ok!!” balas rena
“ya udah kalau gitu kalau ada kabar kasi tau aku ya “ katanya nurul sembari pergi dari kelas calista
Sepulang sekolah calista,nandini,rena dan dhonie kerumah willy dengan mobil BMW hitam dhonie kebetulan hari ini dhonie membawa mobil.
20 menit dalam perjalanan mereka akhirnya sampai didepan rumah besar cat warna putih dengan pagar tinggi. Satpam disana da tidak asing lagi dengan calista dan kawan2 satpam dengan ramah menerima mereka dan mengantarakan ke dalam rumah.
Satu persatu mereka memberi salam ke papa willy. Tidak salit bagi mereka berbincang bincang dengan papa nya willy karena papa nya bisa berbahasa Indonesia. Terdengar suara mobil seperti suara mobil nya willy.
Begitu yg masuk ternyata itu mama nya willy. Rena mulai bertanya dengan sepontan.
“Tante willy nya kemana ya?” Tanya rena
“willy…” jawab ibu willy omonganya ter bata bata
Calista yg memperhatikan wajah ibu willy yg terlihat sedih semakn penasaran willy kemana?.kenapa dengannya pertanyaan itu tak bisa lagi dia bendung kalau sebenarnya dia juga khawatir degan willy
“ willy dirumah sakit” balas mama willy dengan air mata nya yg mengalir
“tante sebenarnya willy kenapa ?? kenapa tante nangis?? Tanya nandini
“ dia yg kalian kenal ceria sekarang terbaring lemah dirumah sakit “ jawab mama willy terisak isak airmatanya semakin deras mengalir dari pelupuk matanya yg cantik
Menengar apa yg dikatakan mama willy tanpa sadar calista ikut mendung,matanya berkaca-kaca.
“tante willy dirawat dirumah sakit mana?”Tanya calista
“tante ma om mau kesana kalian ikut aja.”balas mama willy
mereka ikutin dari belakang mobil ma willy yg ternyata memasuki parkiran rumah sakit hasan sadikin. Begitu berada di depan ruangan kelas 1 semua menyiapkan hati masuk keruangan itu dengan kekhawatiran,dan penasaran yg menumpuk jadi satu. Yg mereka temui willy dengan berbagai alat kedokteran yg menempel di dadanya, melihat itu semua yang ada diruangan itu terperanggah tanpa mereka sadari air mata mereka mengalir begitu saja melihat orang yg biasanya penuh keceriaan kini tak bergerak sedikit pun bahkan menggunakan alat pernafasan. Calista yg selama ini mendapatkan perhatian lebih dari willy tiba iba tak memiliki tenaga lagi untuk berdiri orang yg setiap hari mengatakan sayang padanya sejak dia smp kini terbaring tak berdaya. Calista terjatuh begitu saja sambil terisak histeris rena semua yg melihat apa yg etrjadi dengan calista panic.dan semakin mendung mereka tidak tau apa yg dipikirkan calista.perasaan apa yg sedang beraduh di hati calista tak ada yg bisa menebaknya hanya calista sendiri yg mengerti.
Dengan lembut mama calista mengelus kepala gadis yg di tau disukai anak lelakinya
“ bangun nak.. jangan histeris,ibu tau apa yg km rasain, willy akan baik-baik aja percaya sama ibu!” seru mama willy sambil menuntun calista ke kursi di bantu dhonie
Calista ingin memberhentikan air matanaya yg menggalir tapi semakin dia menyekak air matanya semakin deras air matanya mengalir.rena yg berusaha menenangkan diri perlahan dia menanyakan keaadaan willy sebenarnya.
“willy kena kangker…, pelindung tubuh willy kalah melawan kuman yg menyerang tubuh willy. Dia menyembunyikan penyakitnya dari siapapun bahkan tante ma om juga gak tau . “katanya mama willy
“om menemukan willy di kamarnya dalam keadaan tidur tapi gak seperti biasanya willy tidur hingga jam 12 siang tante khawatir dan membangunkan willy tapi darah sudah keluar dari hidung willy.om dan tante langsung bawak dia kerumah sakit.dan dokter bilang willy kena kangker sudah stadium akhir” papa willy menimpali penjelasan dari mama willy
Tak terbayangkan oleh mama n papa willy anak semata wayangnya, anak kesayangannya , penerus keluarga terkena kangker dan sekarang tengah berjuang melawan kuman dalam tubuhnya. Remuk redam perasaan seorang ibu dan ayah yg melihat buah hati mereka terbaring tak berdaya segala sesuatu yg bisa dilakukan selama satu minggu, sudah mereka lakukan tapi dokter sudah mevonis terlebih dahulu kalau willy tak akan bertahan hidup kecuali adanya keajaiban dari tuhan. Bahkan dokter yg didatangkan papa willy dari jerman mengatakan hal yang sama.
Hancurnya hati seorang ibu anak yg dibesarkannya dengan penuh kasih sayang yg dilihatanya selama ini penuh dengan keceriaan tidak akan bertahan hidup kecuali ada ke ajaiban.tapi mama dan papa willy berusaha untuk tabah menerima meskipun sakitnya hati sebenarnya sudah tak terbayangkan.
Mendengar penjelasan dari kedua orang tua willy air mata calista semakin deras mengalir seperti tak akan habis. Dengan langkah gontai dia mendekat ke tempat willy tak ada yg tau apa yg sedang calista pikirkan.kenapa calista begitu bersedih padahal selama ini calista cuek dengan perhatian willy, apakah calista menyesali sesuatu atau sebenarnya ada sesuatu yg disembunyikannya tak ada yg bisa menebak apapun.karena biasanya calista lah yg paling tegar dan sabar kalau ada masalah tapi sekarang dia gak bisa mengendalikan dirinya dalam kesedihan.

“hai…willy bangun aku rindu maskan yg km masak untuk ku” kata itu diucapkan calista dengan lembut
“bangun… kamu masih ingat mala mini kita akan nonton berdua?
“ kamu dengar willy…kamu selalu ingin liat aku senyumkan kenapa sekarang kamu buat aku sedih? Kamu sayang aku kan? Bnagun willy kamu belum dengar hati ku kan?? Kalau kamu bangun kita akan pergi kencan ketempat yg kamu mau emmm”Katanaya calista dengan suara serak tangisnya
Mendengar perkataan calista semua yg ada diruangan itu wajahnya semakin mendung.perkataan calista seperti duri yg menusuk di hati ternyata tanpa mereka sadari calista menyimpan perasaan yg calista sediri tidak tau perasaan apa namanya ,menyembunyikan rencana2 nya dengan willy dan gak ada satu orang sahabatnya pun tau itu.
Begitu berada dirumah calista murung didalam kamar, dia buka album masa smp dan sma nya selama ini. banyak foto wiily dengannya..
“Willy I’m sory aku baru menyadari nya belakangan ini bahwa aku suka sama kamu. Apa yg harus aku lakukan willy untuk menyelamatkan mu?? Jangan tinggalkan aku disaat hati ku terdapat nama mu.jangan pergi willy apa yg akan aku lakukan kalau kau pergi..please jangan pergi……!!!!!!!!!” calista menangis dengan keras sambil memeluk album yg diliatnya.
Mas roni yg lewat dari kamar calista masuk mendengar adiknya menangis histeris.
“ta..ada apa??” Tanya mas roni yg heran melihat adeknya menangis histeris seperti sekarang yg sebelumnya tidak pernah dia dapati adeknya dalam keadaan sekarang.
Calista menceritakan keaadaan willy. kini mas roni tau bagaimana perasaan adeknya,mas roni mencoba menenangkan calista. Dia menemani calista,calista yg terliahat lelah meletakkan kepalanaya di pangkuan mas tersayangnya hingga tertidur. Mas roni menyelimuti adeknya dan mencium kening adeknya dengan penuh kasih sayang dia tidak menyangka adeknya akan sedih seperti ini dengan keadaan willy.
Sudah dua hari setelah pulang sekolah calista kerumah sakit melihat willy tapi keadaan willy tak ada perubahan willy masih belum sadar.calista mencoba menceritakan kenangan mereka bersama dari smp tapi tak ada respon willy masih tidur dialam yg calista tidak tau dimana. Calista yg terlihat lelah tanpa sadar tertidur dengan menggengam tangan willy. Mama willy masuk kekamar dia terkejut dengan apa yg dilihatnya, dia mendekat tapi begitu dekat hatinya mendung dan air matanya mengalir melihat wanita yg sedang tertidur disamping putranya pun dalam keadaan tidur tapi air matanya menetes. Di elusnya dengan lembut wanita yg sangat dia kenal yg sangat disukai putranya dengan penuh kasih sayang hatinya berbisik “ ya allah..aku mohon berilah kebahagian untuk nya, berilah dia kekuatan hati untuk menerima kenyataan sehingga dia tidak lama-lama dalam kesedihan, aku iklas dan pasrah pada mu ya allah jika memang sudah saat nya anak ku kembali padamu segeralah bawak dia tapi jika belum saatnya aku mohon ya allah berilah kesembuhan sehingga mereka berdua bisa bermain dengan gembira, bisa bersama mengukir impian mereka,aku mohon ya allah” matanya semakin medung dihapusnya air mata gadis dihadapannya yg masih tertidur. Lalu dia keluar keruang dokter untuk meminta ketrangan tentang keadaan anaknya.
“dok..bagaimana keadaan willy apa ada perubahan?” Tanya mama willy
“ maaf buk waktu willy sudah tidak banyak lagi mungkin hari ini dia akan sadar tapi kangker yg menyerang tubuhnya sudah menyebar” balas dok firman yg menangani willy
“maksud dokter?? Anak saya hanya tinggal menunggu waktu??” seru mama willy dengan air mata yg menetes dari pelupuk matanya betapa hancur hatinya mendengar pernyataan itu anak yg waktu kecil dia timang dalam pelukannya anak yg bermanja tidur dipangkuannya dalam waktu dekat akan pergi meninggalkan dia.sesaat pikiran nya entah kemana tapi dia berusaha mengendalikan hatinya.dia kembali kekamar dilihatnya calista yg sudah bangun.
“tante..kapan datang?”Tanya calista
“baru aja”balas mama willy dia berusaha untuk tidak terlihat sedih
Tapi terdengar suara sayup sayup memangil
“ma ,, ma ..ma “ suara itu ternyata datang dari bibir willy yg sudah membuka mata nya
“ willy kamu da bangun ??” dengan senyuman calista menyambut willy dari sadar.
“nak ini mama sayang” digengamnya tangan willy diciumnya berulang kali air matanaya terus mengalir entah apa yg sedang berkecamuk dihati mama willy. Anaknya yg dihadapannya ini dalam waktu dekat akan pergi meninggalkan dia dan gadis yg dia cintai.
“ma willy mau pulang!!” seru willy dengan suara lembut
“ia nak,willy akan pulang.mama urus administrasi dulu ya” di ciumnya keneing buah hatinya dan keluar
Begitu diluar mama willy menanggis sejadi jadinya.
“km disini?”Tanya willy heran melihat calista dalam ruangan itu
“dasar bodoh kau sembunyi soal ini ke aku??selama ini km terbuka soal hatimu kenapa ini km rahasiakan??”seru calista dengan mata berkaca kaca lalu dipeluknya laki-laki yg dia cintai dengan perasaan rindu yg dalam.

Dibawak pulang willy oleh mama willy dan calista.begitu sampai di pintu rumah rena,nandini,mas roni,rehan,dan dhonie memberi kejutan kecil kecilan rumah dihias dengan banyaknya lampu dan balon.
Willy sadar waktu dia tak banyak lagi, melihat apa yg dilakukan temannya dengan ceria berada dikursi roda dia minta untuk berfoto bersama.malam itu dihiasi dengan berfoto bersama. Sebelum pulang calista masuk ke kamar willy untuk memberitahukan isi hatinya.
“ willy aku mencintaimu..” gadis berwajah cantik bernama calista dengan lembut mengunggkapkan isi hatinya
Duduk calista disebelah willy dipeluknya willy dengan haru.
“calista tolong ambilkan kotak di laci meja belajar ku itu”pinta willy
Calista menggambil kotak berwarna merah diberikannya ke willy
“ta..ini jam akan menggnatiakan aku ingatlah kalau aku gak pernah ninggalin kamu , aku akan selalu bersama kamu.ingatlah waktu indah yg kita lewati”katanya willy
“tapi…willy..”seru calista
“sutttttt…… dan calung bintang ini,ingatlah kalau km rindu aku , liat lah bintang aku akan disana!!” seru willy dengan air matanya yg menggenang dipelupuk matanya.
Dicium kening calista lalu matanya,pindah di kedua pipinya,dan ciuman mesrah dibibir calista dengan lembut dengan penuh perasaan cinta dan rindu yg mendalam.
Setelah itu calista keluar dari kamar. Secara bergantian kemudian masuk rena
,lalu nandini, mas roni,rehan,dan terakhir dhonie.entah apa yg dikatakan willy didalam sana dengan masing mereka yg tau hanya willy dan yg masuk kekamarnya.
Begitu semua pamitan pulang orang tua willy masuk kekamar willy
“mam ,pa willy minta maaf ya !! “ air matanaya mengalir sekarang willy menangis terisak
Tanpa mengatakan apapun mama dan papanya memeluknya dengan linang air mata.
“terimaksih ma sudah lahirkan aku kedunia,usdah jadi orang tua ku.kalau dikehidupan mendatang ada kelahiran berikutnya aku ingin selalu dilahirkan jadi anak mama dan papa.”
Mendengar perkataan anaknya kedua orang tua hati nya semakin sedih
“kalau jika ada kelahiran berikutnya kami yg akan meminta padamu untuk memilih kami jadi orangtua mu lagi nak”seru papa willy
Tangis mereka bertiga terdengar menyayat hati yg mendengarnya.
“ma,pa..kalau willy da gak ada,anggaplah calista penggantiku jika mama dan papa butuh ditemani seorang anak. Ma,pa peroperty yg aku pake selama ini setujukan kalau seua itu aku berikan ke calista??,semua benda itu ada kenangan kami bersama”pinta willy
“ia sayang”balas mama dengan trsedu sedu
“willy sayang mama dan papa!! Ma boleh willy tidur dipangkuan mama??willy rindu mama”pinta willy
Perlahan matanaya tertutup,diusap usapnya rambut anaknya dengan kasih sayang. Papa yg merasa takut kehilagan anaknya mencoba memastikan sesuatu tangannya diletakkan dihidung untuk mengetahui anaknya masih bernafas tapi….willy sudah pergi,dengan perasaan kacau papa menumbukkan tangannya ke dinding,mama yg masih tidak percaya mulai histeris digoyangkan tubuh tak bernyawa anak kesayangannya,anak yg bermanja dipangkuannya,remuk redam hati mama willy saat itu.
“Bangun sayang… willy anak mama bangun!!!” berulang kali kata-kata itu dikatakannya.sembari memeluk tubuh yg sudah ditinggalkan nyawa nya itu.
Sementara mas roni yg ketinggalan tas nya memutuskan untuk kembali kerumah willy bersama mereka semua.
Begitu dihalaman rumah calista yg mendengar jeritan tangis mama willy langsung berlari ke kamar willy. Hatinya hancur melihat laki-laki yg beberapa saat lalu melayangkan ciuman pertama yg begitu mesra,yg beberapa waktu lalu memekaikan kalung dilehernya kini berada dipangkuan ibu nya tak bernyawa. Air matanya mengalir begitu saja dia langkahkan kakinya yg sudah tak memiliki tenanga untuk berdiri menghampiri tubuh yg tak bernyawa tubuh yg selalu orang mencintai dia dari smp tubuh orang yg selalu membawa keceriaan dalam kesehariannya,diraihnya tangan willy diletakkan nya dipipi diciumnya. orang yg berada dalam ruang itu kini semua dalam keadaan dirundung pilunya hati karena kehilanagan. Ruang itu penuh dengan suara tangis.
Dalam riuk pikuk tagis calista tiba-tiba histeris
“Sayang……..kenapa kamu pergi?? Kemana kucari keceriaan itu lagi?? Apa yg harus aku lakukan agar kita tetap bersama??”
Mendengar kata-kata calista semua yg berada diruangan itu semakin sedih. Rehan yg masih polos mendatangi calista. Digengamnya tangan calista
“kak,kata abang willy kakak gak boleh sedih kan ada rehan.rehan akan jagain kakak”kata rehan sembari menghapus air mata calista dengan jari tangannya yg munggil
Calista tetap tidak bisa menahan air matanaya , air matanya seperti tidak bisa kering. Kesedihannya begitu dalam baru saja dia merasakan cinta di hatinya orang itu sekarang sudah pergi dengan kata cinta terakhirnya. Dipeluknya rehan dengan erat dengan terisak isak.
Rena teringat kata-kata willy terakhir padanya bahwa dia gak boleh biarin calista sendirian. ternyata kata itu pesan terakhir. Sungguh tidak ada pertanda apapun kalau willy akan secepat ini meninggalkan semua orang yg sayang padanya. Ternyata dibalik keceriaannya selama ini ada penyakit yg menggerogoti prajurit tubuhnya dan dia benar-benar pintar menyimpanya. Tak ada yg tau satu orang pun bahkan orang tuanya.
Kini tak ada lagi senyum lepas nya, kini tak ada lagi suara renyah tawanya.
Kini tak ada lagi yg akan ngikutin mereka liburan
Kini gak aka nada lagi yg membuat kekonyolon yg buat orang tersenyum
Kini sahabat itu pergi………..
Dalam benak rena yg membayangkan masa lalu.

Di jadwalkan willy akan dikuburkan waktu selesai sholat zuhur. Jam sudah menunjukan pukul 8 pagi para tetangga dan keluarga willy sudah pada datang, yg berada ditempat itu semua dirundung kesedihan matanya basah oleh air mata. Semua tidak menyangka sekali selama ini anak ramah dan ceria ini menyimpan rapat tentang penyakitnya. Sementara calista yg dari kemaren gak pulang terus berada dipojok ruangan sejak willy dipindahkan keruangan tamu, dia hanya melihat kea rah willy tapi sepertinya pandangannya kosong entah apa yg sedang dia pikirkan tak ada yg tau, Rena dan nandini yg berada disampingnya mencoba mengajaknya bicara tapi calista tak mengucapan apapun ekspresi wajahnya tak berubah hanya saja air matanya terus mengalir. Nandini yg dititipkan sebuah buku oleh willy memberikannya ke calista.
“ta.. buku ini willy kasih ke aku buat kamu..” katanya nandini
Tanpa bicara apapun calista menerima buku itu.dilihatnya buku berwarna hitam dibuka lembaran pertama,ada foto willy dan calista waktu lulus smp. Buku itu isi keseharian willy dan calista didalmnya banyak cerita yg mereka lewati bersama tentang perasaannya.setiap cerita yg dilewati bersama selalu ada foto kenangan waktu yg dilewati. Bahkan disebuah halaman tertulis ‘ini pertama kalinya aku nonton bareng calista,makan jalan sana sini. seneng banget kalau ini bisa tiap hari.’ Dan di halaman itu ditempelkan struk makanan, struk nonton,dan tiket nonton nya.

Ada ungkapan yg buat orang yg membaca akan semakin deras air matanya mengalir

Dear diary..
Aku tau umurku udah gak bisa bertahan lebih lama lagi, aku tidak menyesal ya allah karena waktu yg kau beri selama ini sungguh indah,apalagi dengan hadirnya cinta dihatiku. Sungguh sempurnah yg kau beri padaku. Jagakan dia ya allah bila aku tak ada hadirkan lah seseorang yg lebih baik dariku untuknya.

Calista……………………sejak aku mengenal mu hingga saat terakhir ku tiba nanti aku hanya menyukaimu. KU Tau kamu hanya anggap aku sahabat mu tapi itu tak masalah bagiku yg penting kau tetap ada bersama ku. Keceriaan ku ada karena kamu ada.

Semua benda yg berkenaan dengan ku dan memiliki kenangan kita aku hibahkan padamu supaya kamu selalu ingat aku tidak pernah pergi. Orang yg kamu anggap lucu ini bisa buat kamu tersenyum setiap hari.
Terimakasih…ta!! Da buat hari-hariku menyenangkan. Terimaksih da buat aku mengerti dan merasakan rasa cinta meskipun itu hanya da dia aku selama ini. Ta…. 5 tahun lebih aku mengenalmu tak ada yg aku sesalkan, aku sayang kamu ta… aku ci nta kamu!!
Maafin aku ta.. da sering buat kamu kesel da gangguin km….
Aku akan selalu rindu kamu….

Willly

Membaca itu calista mengingat kenangan demi kenangan yg telah berlalu selama lebih dari 5 tahun.air matanaya terus menggalir dia menangis tersedu sedu dengan menggengam buku yg dipelukknya erat. Nandini dan rena yg melihat pun air matanya yg mulai berhenti menggalir kini mengalir deras kembali. Calista tiba-tiba mendatangi tubuh willy dipengangnya tangannya diletakkannya dipipinya dengan suara tangisnya yg buat orang semakin sedih. Calista memanggil manggil willy dengan suaranya yg sudah hamper hilang.
Kini tak ada yg paham sebenarnya sedalam apa rasa yg dimilki calista ke willy, akan kah calista bisa kembali ceria seperti sebelum ini?? Tak ada yg bisa menjawabnya keculai calista sendiri. Mas roni mencoba untuk menengkan calista di tuntun adeknya untuk sedikit menjauh dari keramaian. Tapi begitu berdiri calista pingsan. Calista digendong dan dibawak ke kamar willy.
Sudah jam 11.30 temen-temen sekolah bersama guru-guru sudah ada diruangan memeberi salam bela sungkawa. Orang tua calista,nandini dan rena juga sudah datang. Mama calista yg sudah menganggap willy anaknya menangis sejadi jadinya dipeluknya anaknya dengan erat,dia sungguh tidak menyangka anak yg selalu memanjakan dia,yg selalu mengerti dia dan nurut kini sudah pergi meninggalkan nya. Mama calista teringat saat dia harus ke Jakarta dengan senengnya willy menggantarnya menunggu nya willy sering kali menggantikan posisi mas roni jika mama calista butuh mas roni sementara mas roni kuliah atau sibuk dengan proyeknya. Air matanya semakin deras mengalir mana teringat kata-kata terakhir yg diucapkan willy
“ma..terimakasih sama kasih sayang mama selama ini..aku sungguh beruntung memiliki dua orang ibu yg sangat menyanyangi ku. Aku akan selalu rindu tidur dipangkuan mama”
Willy memang sering datang kerumah calista meskipun calista tak dirumah. Dia sering memanjakan mama calista walau hanya sekedar mengantar mama belanja, ikut–ikutan masak dan terkadang nemenin mama nonton dirumah. Posisinya dihati mama calista setara dengan posisi mas roni. Bahkan terkadang mas roni sering kali irih dengan willy yg punya waktu dengan mama lebih banyak dibanding dia.tapi mas roni tidak kebertan karena dia sadar kalau waktu yg dia punya tak sebebas willy.terlebih lagi sejak mas roni kuliah,dan ngebantuan papa di perusahaan.

Azan sudah berkumandang willy yg sudah dimandikan dikafani dibawak ke mesjid didekat rumah. Sebelum diangkat mama calista,mama willy dan papa willy mencium anaknya untuk terakhir kali. Dengan ketabahan dilepaskannya anak kesayangannya pergi dikebumikan.
Calista sadar dari pingsannya, dilihatnya mas roni disampingnya.
“mas mana willy?? Da jam berapa sekarang?”
“willy sudah dibawak ke pemakaman dek”
Dengan sepontan calista berlari kebawah dilihatnya hanya segelintir orang yg dia tidak dia kenal, dia terus lari keluar hingga lupa pake sandal kebetulan pemakaman tidak begitu jauha dari rumah bisa ditempu dengan jalan kaki.dengan cucuran air mata dia terus berlari begitu sampai willy mau dianggat untuk dikuburkan dengan suara yg tersisa calista menjerit
“tunggu!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”
Semua yg berada disitu melihat arah calista. Calista mendekat dipandangnya tubuh kaku tak bernyawa itu dia minta izin untuk mencium nya tapi tidak diperbolehkan karena bukan muhrimnya. Calista memohon sama orang tua willy tapi tak ada yg menjawab semua yg berada disitu menangis terisak isak melihat calista. Dengan terduduk disamping willy dia berkata dengan suara terbata bata.
“willy.. terimakasih willy sama cinta yg km kasih. Aku akan rindu kamu…!! Aku cinta kamu willy!! Selamat jalan sayang…”seru calista dan diciumnya tangan nya sendiri dan dihembuskannya kearah willy setelah mengucapkan kata-kata itu.
Calista berdiri dengan sigap orang-orang itu mengangkat willy, taburan bunga bertebar mengiringi pemakaman willy.
Dengan langkah tak bertenaga calista dituntun dua sahabatnya rena dan nandini untuk pulang kerumah willy.


Satu bulan sudah willy meniggal dan selama itu calista jarang sekali terliahat tersenyum. Calista lebih suka berada dikamar membaca buku hitam isi ungkapan hari willy. Malam ini mama dan papa willy datang kerumah calista
Diciumnya tangan papa dan mama willy mereka bercerita cerita kemudian arah pembicaraan mulai serius
“kami berdua memutuskan untuk menetap di jerman,mungkin dengan begitu kesedihan ini berkurang dan kami akan menggap kalau willy tengah belajar di Indonesia dengan calista”seru mama willy
“ta, semua barang-barang yg kami kirim kemaren itu yg bersangkutan dengan wily untuk kamu.willy yg memintanya supaya kalau kamu rindu maka rindu itu akan sedikit berkurang”sambung papa willy
“terimaksih pa ma” balas calista dengan mata berkaca –kaca
“nak..kamu lah pengganti willy bagi kami, jangan larut dalam kesedihan bangkitlah pasti itu yg diinginkan willy, lanjutkan hidup kamu dengan kecerian dengan sahabat mu,jadikan lah dia kenangan indah yg bila kamu menginggatnya akan tersenyum” ucap mama willy Calista hanya manggut manggut mendengar kata itu, bertanda dia setuju. Mungkin dia hanya butuh waktu untuk bisa kembali normal seperti dulu.
Perpisahan sekolah dia adakan besar besaran oleh pihak sekolah. Hari ini semua menginggatnya mengenangnya bercerita waktu bersama willy.calista sudah mulai kembali seperti dulu. Calista lulus dengan nilai memuaskan cukuplah untuk masuk universitas negri.dan pengguman umptn juga sudah mendapatkan hasil dan calista masuk universitas pilihannya bersama ketiga sahabatnya ITB.

Ranking: 5

{ 0 ulasan... read them below or add one }

Post a Comment

Terima kasih kerana memberi komen. Sila datang kembali ya !

Kami akan cuba membalas komen anda secepat yang mungkin.

 
© BLOG BUDAK BAEK All Rights Reserved